Kamis, 22 Desember 2011

Sistem Informasi Manajemen

Pengembangan sistem informasi akutansi berbasis siklus

Mungkin banyak dari anda para pembaca atau mahasiswa akuntansi yang masih belum memahami arti penting matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Pernah saya bahas dalam tulisan saya sebelumnya (tautan), mengenai bagaimana SIA harus diajarkan dalam perkuliahan. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas isi kuliah SIA dan apa yang seharusnya dipelajari mahasiswa akuntansi dalam matakuliah ini, sehingga pada akhir kuliah, mahasiswa dapat mencapai sebuah kompetensi tertentu (dapat anda buka SAP SIA dan capaian kompetensi di tautan ini).
Coba anda bayangkan sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja, cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda habiskan?
Kemudian, bayangkan ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut?
Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini. Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku besar).
Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem.

pengertian SIA menurut para ahli

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani �system� yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :

1. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

3. C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

4. J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
sumber : http://www.google.co.id/search?q="pengertian+sistem"

Ruang lingkup SIA

AKUNTANSI SEBAGAI SUATU SISTEM INFORMASI

Diperlukan oleh:
Manajer
Investor
Kreditur
Instansi Pemerintah
Organisasi Nirlaba
Pemakai lainnya
PROFESI AKUNTANSI
Secara umum:
Akuntan Publik
Akuntan Intern
Akuntan Pemerintah
Akuntan Pendidik

istilah istilah yang berhubungan dengan SIA

♦ On-line systems.

Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam
skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara,reservasi kereta api, perbankan dll.


♦ Real-time systems.

Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.

Rabu, 09 November 2011

sistem informasi akutansi berbasis komputer

Keunggulan Sitem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem informasi akuntansi dalam perusahaan yang sudah didukung oleh
teknologi informasi (SIA berbasis komputer) merupakan bagian dari sistem yang ada
yang dapat memberikan informasi bagi semua tingkat manajemen, mulai dari manajemen
tingkat atas (Top Level Management) seperti direktur dan Eksekutif, manajemen
menengah (Midle Level Management) seperti kepala cabang, divisi serta manajemen
tingkat bawah (Lower Level management) seperti mandor, supervisor.
Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem informasi akuntansi yang
didukung teknologi informasi (SIA berbasis komputer), yaitu:

Konsep Sistem Informasi Akuntansi

Alasan belajar Sistem Informasi Akuntansi
  • Programmer SIA perusahaan
  • Database Administrator di Perusahaan
  • Auditor Sistem Informasi
INFORMASI merupakan satu hal yang sangat penting bagi organisasi modern.

Contoh:
  • Informasi laba dan rugi perusahaan pada satu periode tertentu
  • Informasi tingkat biaya per produk penting dalam menentukan harga jual produk
  • Informasi besarnya piutang per konsumen, penting untuk menagih piutang
  • Dlsb.

Sistem informasi akutansi (STRUKTUR ORGANISASI)


Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan suatu lingkungan bisnis yang mengalami perubahan dan sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu suatu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan dimasing-masing perusahaan.
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas, dan akuntabilitas di seluruh perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun extern. Struktur intern sebagai suatu tipe pengawasan di perlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Adapun latar belakang strukrur organisasi yaitu adanya keinginan dari perusahaan agar tetap kuat sehingga mampu bertahan hidup. Juga memiliki tujuan dalam menjalankan perusahaan secara efesien dan efektif untuk mendapatkan nilai profit yang sebanyak-banyaknya, dan memiliki manfaat yaitu untuk menghasilkan profit, value yang secara efesien dan efektif. Adapun perbedaan struktur dan bagan. Struktur merupakan bahasa kata sedangkan bagan merupakan bahasa gambar. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu depermentasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar proses pengorganisasian. Depermentasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu yang bertujuan terkait dengan otoritas dan wewenang, sedangkan pembagian kerja adalah akuntabilitas yang terkait dengan tanggung jawaban pembagian kerja.

Apakah Manfaat Sistem Informasi Bagi Bisnis Anda?

Seorang pemilik bisnis bertanya kepada saya, sebenarnya seberapa besar kepentingan dan manfaat sistem informasi bagi sebuah bisnis.
Maka saya pun menjelaskan bahwa sekarang sudah terjadi pergeseran era dalam bisnis. Era bisnis sekarang adalah era dimana arus informasi memegang peranan sangat vital dibandingkan arus barang.
Sehebat dan sebesar apapun seorang pebisnis memonopoli arus barang, hal tersebut tidak berarti apa-apa jika dia tidak memiliki informasi yang akurat, terkini, mudah diakses dan terkendali dalam menguasai distribusinya.
Oleh sebab itu maka salah satu aset perusahaan bisnis modern yang sangat berharga adalah sistem informasi yang memiliki tingkat respon tinggi serta fokus kepada para penggunanya dari segala aspek.
Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar antara lain dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi stok material produksi, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah), meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen.
Sedangkan secara umum manfaat-manfaat tersebut dapat dikategorikan sebagai manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit).

komponen sistem informasi akutansi

\

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari unsur – unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan Sistem Informasi terdiri dari 6 blok yang disebut Information System Building Block, sebagai berikut:
· Blok Masukan (Input Block)
Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah input mencakup metode – metode dan media (umumnya dokumen sumber, source document) untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.
· Blok Model Proses (Process Block)
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

komponen sistem informasi akutansi

\

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari unsur – unsur atau komponen yang saling berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan Sistem Informasi terdiri dari 6 blok yang disebut Information System Building Block, sebagai berikut:
· Blok Masukan (Input Block)
Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah input mencakup metode – metode dan media (umumnya dokumen sumber, source document) untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.
· Blok Model Proses (Process Block)
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

· Blok Keluaran (Output Block)
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan informasi yang berkualitas atau laporan – laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.
· Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) di dalam sistem informasi. Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output) dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
· Blok Basis Data (Database Block)
Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secara terpadu satu sama lain, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya ini merupakan basis data. Data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi/diolah dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management Systems).
· Blok Kendali (Control Block)
Pengendalian – pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salah formula, data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang belum teruji sudah dijalankan, sistem tidaak sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan – kecurangan, kegagalan – kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan – kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran/api, air, temperatur, dan sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti apa yang seharusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar